


Kelompok
3 :
1.
Puspita Linda Oktaviana (110221100008)
2.
Dwi Kurniasari (110221100010)
3.
Lisa Ferdiana Sugianti (110221100028)
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Emi
rahmawati, dosen mata
kuliah PERILAKU ORGANISASI yang
membimbing kami dalam penyusunan tugas makalah ini, sehingga tugas
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kepada pembaca makalah ini
untuk memberikan masukan, baik saran maupun kritikan yang membangun.
Demikian
kata pengantar ini kami utarakan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
` Bangkalan, 8
Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
|
1
|
Daftar Isi
|
2
|
I.
Pendahuluan
|
3
|
4
|
|
III.
Pembahasan
|
4
|
2.1 Definisi Persepsi
|
4
|
2.2
Proses Terjadinya Persepsi
|
5
|
2.3 Faktor-faktor Pembentuk Persepsi
|
6
|
2.4 Kesalahan Persepsi
|
6
|
2.5 Penanganan Persepsi
|
7
|
IV.
Penutup
|
8
|
Daftar Pustaka
|
I.
Pendahuluan
Manusia
adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia memiliki kemampuan
kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan
disekelilingnya melalui indera yang dimilikinya, membuat persepsi terhadap
apa-apa yang dilihat atau dirabanya, serta berfikir untuk memutuskan aksi apa
yang hendak dilakukan untuk mengatasi keadaan yang dihadapinya. Hal-hal yang
dapat mempengaruhi kemampuan kognitif pada manusia meliputi tingkat intelejensi,
kondisi fisik, serta kecepatan sistem pemrosesan informasi pada manusia. Bila
kecepatan sistem pemrosesan informasi terganggu, maka akan berpengaruh pada
reaksi manusia dalam mengatasi berbagai kondisi yang dihadapi.
Keterbatasan
kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan pada kemampuan
kognitif. Masalah yang dialami bisa terjadi sejak lahir, atau terjadi perubahan
pada tubuh manusia seperti terluka, terserang penyakit, mengalami kecelakaan
yang dapat menyebabkan kerusakan salah satu indera, fisik, atau juga mental.
Akibat dari adanya keterbatasan kognitif ini, manusia menjadi tidak mampu untuk
memproses informasi dengan sempurna. Dengan ketidaksempurnaan ini maka manusia
yang memiliki keterbatasan kognitif mengalami masalah dalam mempelajari, atau
berfikir untuk bereaksi terhadap keadaan yang dihadapinya.
Persepsi
merupakan proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data indera kita
untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling
kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri, dan didalam mempersepsi keadaan
sekitar maka kita harus melibatkan indera kita sehingga akan lahir sebuah
argumen yang berasal dari informasi yang dikumpulkan dan diterima oleh alat
reseptor sensorik kita sehingga kita dapat menggabungkan atau mengelompokkan
data yang telah kita terima sebelumnya melalui pengalaman awal kita.
II.
Pokok
Bahasan
Pokok bahasan yang akan
dibahas antara lain:
1. Definisi
persepsi
2. Proses
terjadinya persepsi
3. Faktor-faktor
pembentuk persepsi
4. Kesalahan
persepsi
5. Penanganan
persepsi
III.
Pembahasan
1.
Definisi
Persepsi
Persepsi
dalam arti sempit ialah penglihatan. Bagaimana cara seseorang melihat sesuatu,
sedangkan dalam arti luas adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana
seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. (Very Andrianingsih, 2010, bab 4).
Persepsi
merupakan proses dimana manusia menggunakan untuk menerima dan
menginterpretasikan informasi dari lingkungannya. (Very Andrianingsih, 2010,
bab 4).
Persepsi
adalah proses kognitif yang memungkinkan kita dapat menafsirkan dan memahami
lingkungan sekitar kita. (Very Andrianingsih, 2010; bab 4).
Persepsi
adalah suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan, dan
menafsirkan stimulus lingkungan. Proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi
karena setiap saat panca indera kita dihadapkan pada begitu banyak stimulus
lingkungan. (Very Andrianingsih, 2010,
bab 4).
Persepsi
pada hakikatnya adalah proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Persepsi
merupakan aktivitas mengindra, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada
obyek-obyek fisik maupun obyek sosial, dan pengindraan tersebut tergantung pada
stimulus fisik dan sosial yang ada di lingkungannya. (Very Andrianingsih, 2010,
bab 4).
Persepsi
merupakan proses psikologis dan hasil dari penginderaan serta proses terakhir
dari kesadaran, sehingga membentuk proses berpikir. (Very Andrianingsih, 2010,
bab 4).
Persepsi
merupakan suatu fungsi biologis (melalui organ-organ sensoris) yang
memungkinkan individu menerima dan mengolah informasi dari lingkungan dan
mengadakan perubahan-perubahan dilingkungannya. (Very Andrianingsih, 2010, bab
4).
Persepsi
adalah suatu proses yang kompleks dimana kita menerima dan menyadap informasi
dari lingkungan (Very Andrianingsih, 2010, bab 4).
Persepsi
merupakan kesan pertama untuk mencapai suatu keberhasilan. (Very Andrianingsih,
2010, bab 4).
2.
Proses
Terjadinya Persepsi




lingkungan Stimulus
Keterangan:
a. Stimulus
lingkungan, yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran, berat, warna atau
bentuk. Karakteristik akan mampu
menciptakan suatu rangsangan pada indera manusia, sehingga mampu menciptakan
sesuatu persepsi mengenai produk yang dilihatnya.
b. Perhatian,
yaitu proses rangkaian seleksi dan penyusunan dimana individu akan
mengidentifikasi atau memusatkan perhatian kepada objek yang ada.
c. Pengorganisasian
adalah suatu sistem dinamis yang menciptakan dan saling menukar pesan diantara
anggotanya.
d. Penafsiran
stimulus, yaitu rangsangan bagaimana individu akan menangkap apa yang bermakna
dan tidak bermakna.
3. Faktor–faktor Pembentuk
Persepsi
Terbentuknya
persepsi pada diri individu dipengaruhi oleh banyak hal, yaitu:
1) Perhatian,
biasanya tidak menangkap seluruh rangsang yang ada disekitar kita sekaligus,
tetapi memfokuskan perhatian pada satu atau dua objek saja. Perbedaan fokus
perhatian antara satu orang dengan orang yang lain akan menyebabkan perbedaan
persepsi.
2) Kebutuhan,
baik kebutuhan sesaat maupun menetap pada diri individu akan mempengaruhi
persepsi orang tersebut.
3) Sistem nilai,
dimana sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat juga berpengaruh pula
terhadap persepsi.
Contoh : seorang
seniman mempunyai pengamatan yang berbeda dengan yang bukan seorang seniman
dalam mengamati objek tertentu.
4) Pola kepribadian,
dimana pola kepribadian yang dimiliki oleh individu akan menghasilkan persepsi
yang berbeda.
4.
Kesalahan
persepsi
Ada
sejumlah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam mempersepsikan orang
lain. Kesalahan persepsi tersebut antara lain :
1. Stereotyping
adalah mengkategorikan atau menilai seseorang hanya atas dasar satu atau
beberapa sifat dari kelompoknya. Stereotip seringkali didasarkan atas jenis
kelamin, keturunan, umur, agama, kebangsaan dan kedudukan / jabatan.
2. Halo effect
adalah kecenderungan menilai seseorang hanya atas dasar salah satu sifatnya
saja.
Contoh :
seseorang yang mudah senyum dan penampilannya rapi dianggap lebih jujur dari
orang yang berpenampilan seram.
3. Projection
merupakan kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain atas dasar perasaan
dan sifatnya.
5.
Penanganan
Persepsi
1)
Ulangi/perjelas perkataan atau
perbuatan yang baru saja disaksikan.
2)
Rendahkan nada dan volume suara.
Menempatkan penekanan kata-kata pada masalah yang benar-benar ingin didengar
penjelasannya dengan lebih lengkap.
3)
Jika mungkin, berempatilah dengan
individu lain, sehingga akan menjadi lebih jelas dan memahami lebih dalam,
seolah-olah itu adalah anda di posisi mereka.
4)
Bertanyalah pada orang lain untuk
mendengar apa tangapan mereka atas pendapat anda, sehingga mereka akan dapat
menjalankan empati juga.
5)
Dengarkan saja opini rekan anda,
tanpa menyatakan opini anda yang mungkin akan memicu konflik lebih jauh.
6)
Peduli kepada lawan bicara Anda,
lengkap dengan perbedaan pandangannya. Mereka adalah entitas yang terpisah,
bukan tiruan dari pribadi anda. Jadi, hindari bersikap menghakimi, mengevaluasi
atau memaksakan pemikiran anda kepada mereka.
7)
Cobalah untuk mengamati bahasa tubuh
lawan bicara anda sebagai tips yang tidak hanya membantu anda dalam membaca
situasi, tetapi juga meredakan ketegangan.
V.
Penutup
Pada
dasarnya, dalam kehidupan manusia tidak lepas dari kegiatan komunikasi.
Komunikasi digunakan untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan dan manusia
lainnya. Dalam berkomunikasi, manusia menerima stimulus dari yang lain,
sehingga ia dapat memberikan respon dari stimulus tersebut melalui panca indera
yang dimilikinya. Namun, dari stimulus-stimulus yang sama mungkin akan
ditafsirkan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Alat-alat indera yang
dimiliki manusia menyebabkan manusia mampu berpikir, merasakan, dan memiliki
persepsi tertentu mengenai dirinya dan dunia sekitarnya. Prasyarat terjadinya
persepsi adalah penangkapan stimulus oleh alat-alat indera, sehingga peranan
alat-alat indera sangat penting.
DAFTAR PUSTAKA
P. Robbins,
Stephen (1996), Perlaku Organisasi. Jakarta: PT Prenhallindo
Gitosudarmo,
Indriyo (1997), Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: BPFE
Andrianingsih,
Very, dkk (2010), Manajemen Sumber Daya Manusia. Bangkalan
Richard
Andreas’s Blog
(http://richardandreas-richard.blogspot.com/2010/12/persepsi-konsumen.html)
Diakses pada
tanggal 11 Maret 2013
Bunda
Dont Worry
Diakses pada
tanggal 11 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar